Terkenal karena pesona Pulau Gili yang
seperti surganya dunia, menjadikan Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat sebagai
salah satu dari 25 tempat wisata yang paling dicari di seluruh dunia. Posisi
geografisnya yang dikelilingi perairan, baik selat maupun laut, menjadikan
Lombok kaya akan pantai yang jumlahnya sampai puluhan.
Selain karena keindahan tersebut, tradisi yang masih kental juga menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu tradisi tersebut adalah tradisi Perang Timbung. Yuk simak fakta menarik tentang Lombok dan segera pesan tiket pesawat Lion Air ke Pulau cantik ini.
Selain karena keindahan tersebut, tradisi yang masih kental juga menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu tradisi tersebut adalah tradisi Perang Timbung. Yuk simak fakta menarik tentang Lombok dan segera pesan tiket pesawat Lion Air ke Pulau cantik ini.
Source : patriotmuda
Perayaan Tradisi di Bulan Baluq
Tradisi
perang timbung dilaksanakan oleh warga Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah,
Lombok Tengah. Berbunganya pohon Dongah di bulan Baluq atau bulan keempat pada
penanggalan suku Sasak, menjadi pertanda bahwa tradisi perang timbung ini sudah
tiba saatnya untuk dilaksanakan. Perang timbung adalah kegiatan saling melempar
ketan yang dikepal—perempuan melempar lelaki, dan sebaliknya. Ketan ini
sebelumnya dimasak dengan santan di dalam bambu yang masih muda.
Perang Timbung Bertujuan Mengusir
Petaka
Tradisi perang
timbung dilakukan pada musim kemarau di lokasi makam Serewe. Makam Serewe
dipercaya sebagai makam Raja Pejanggik, Datu Dewa Mas Pemban Aji Meraja Kusuma.
Tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengusir malapetaka yang mungkin akan
datang di musim hujan. Selain itu, tradisi perang timbung juga menjadi ajang
silaturahmi atau mempererat tali persaudaraan, dan ajang pencarian jodoh. Sebab,
yang melaksanakan tradisi perang timbung adalah para pemuda dan pemudi di
Pejanggik. Sementara itu, para orang tua melempar batu nisan, yang nantinya
akan diukur, dan hasilnya adalah perkiraan sampai umur berapa mereka akan
bertahan hidup.
Tradisi yang Berpadu dengan Ritual
Islami
Pelaksanaan
tradisi perang timbung di makam Serewe, didahului dengan beberapa ritual
Islami. Dipimpin oleh penjaga makam Serewe, warga Desa Pejanggik, baik tua
maupun muda, melakukan pembacaan al-Barzanji, zikir, dan ngurisan. Ngurisan
adalah pemotongan rambut bayi untuk pertama kalinya.
Nilai Filosofis yang Terkandung dalam
Tradisi Perang Timbung
Tradisi
perang timbung memiliki nilai filosofis, yaitu menggambarkan keadaan Kerajaan
Pejanggik yang semula sangat akrab dengan Kerajaan Selaparang di Lombok Timur,
menjadi ricuh. Kericuhan ini disebabkan oleh orang kepercayaan Raja Pejanggik
sendiri, Arya Banjar Getas.
Kericuhan
tersebut berlangsung cuku lama sehingga Raja Pejanggik saat itu yakni Datu Dewa
Mas Pemban Aji Meraja Kusuma, mulai merasa cemas dan lelah. Maka, atas saran
penasihat kerajaan, Raja Pejanggik melakukan tapa brata. Dari tapa brata
tersebut sang raja memperoleh wangsit untuk meredakan kericuhan, yaitu dengan
memerintahkan semua warga untuk membuat kue timbung dan kemudian saling
dibagikan.
Kisah Lain di Balik Tradisi
Dalam kisah
yang berbeda, kericuhan yang terjadi di Kerajaan Pejanggik disebabkan Datu Dewa
Mas Pemban Aji Meraja Kusuma yang menggoda istri Arya Banjar Getas. Sang Raja sengaja menyuruh
Arya Banjar Getas melakukan tugas di daerah yang jauh sehingga meninggalkan
istrinya di rumah seorang diri. Perilaku tidak senonoh Raja Pejanggik ini
dilaporkan oleh sang istri kepada Arya Banjar Getas ketika suaminya pulang. Hal
ini membuat Arya Banjar Getas marah dan timbullah pemberontakan hingga
melibatkan Kerajaan Karangasem, Bali.
Perang Timbung Hanyalah Satu dari
Banyak Tradisi di Lombok
Selain
Perang Timbung ini, masih banyak tradisi lain di Lombok yang tetap dijaga
kelangsungannya, seperti Gendang Beleq, Bau Nyale, Upacara Rebo Bontong,
Slober, Lomba Memaos, Periseian, Begasingan, Bebubus Batu, Tandang Mendet, dan
Sabuk Belo. Tradisi-tradisi ini dapat disaksikan juga oleh turis, baik domestik
maupun asing. Anda juga bisa mengunjungi Desa Sade untuk menyaksikan rumah-rumah
tradisional suku Sasak.
Bagi Anda
yang berencana pergi ke Lombok, tentunya membutuhkan tiket pesawat yang nyaman
namun tak menguras kantong. Mudah saja solusinya. Segera kunjungi website Airy dan gunakan layanan Airy
Tiket Pesawat untuk mendapatkan tiket pesawat domestik murah ke
Lombok dan kota
wisata cantik lainnya.
Posting Komentar